Jakarta, Kompasindosianews — Arus kendaraan dari arah Jakarta Selatan menuju Depok, maupun sebaliknya, mengalami kemacetan panjang dan padat merayap pada Sabtu (4/10/2025) siang hingga malam hari. Kemacetan ini terjadi di sejumlah ruas jalan utama seperti Lenteng Agung, Tanjung Barat, hingga Jalan Margonda Raya, Depok. Kondisi lalu lintas menjadi semakin semrawut akibat meningkatnya aktivitas masyarakat pada akhir pekan.
Pantauan Kompasindosianews di lapangan menunjukkan, antrean kendaraan mulai terjadi sejak pukul 11.00 WIB dan terus berlanjut hingga menjelang malam. Banyak pengendara memilih keluar dari kawasan Kampus Universitas Indonesia (UI) untuk berbelanja, bersantai, dan berwisata kuliner di sepanjang Margonda Raya. Aktivitas warga ini menyebabkan lonjakan volume kendaraan yang signifikan.
Beberapa titik rawan macet terpantau di sekitar pusat perbelanjaan Margo City, Depok Town Square, dan area kuliner Pondok Cina. Selain itu, kendaraan pribadi dan angkutan kota yang berhenti sembarangan di tepi jalan memperparah situasi. Tak jarang, pengendara nekat menggunakan bahu jalan dan trotoar untuk menyalip antrean panjang, sehingga mempersempit ruang gerak kendaraan dari arah berlawanan.
Seorang pengemudi taksi daring, Tatang (39), mengeluhkan kondisi tersebut. Ia mengaku terjebak kemacetan hampir dua jam di ruas Lenteng Agung menuju Margonda. “Saya dari Pasar Minggu mau antar penumpang ke UI, tapi sudah hampir dua jam tidak bergerak jauh. Bahkan ambulans sempat kesulitan lewat karena kendaraan rapat sekali,” ujarnya dengan nada kesal.
Hal senada disampaikan Rina (28), warga Depok yang hendak menuju Jakarta Selatan. Ia mengaku terpaksa memutar arah karena tidak tahan dengan kemacetan panjang. “Saya sudah sering lewat jalur ini tiap akhir pekan, dan macetnya makin parah. Harusnya ada rekayasa lalu lintas atau petugas yang mengatur di titik-titik ramai,” keluhnya.
Menurut pantauan petugas Dishub Depok, lonjakan kendaraan kali ini meningkat hingga 40 persen dibandingkan hari biasa. Faktor cuaca cerah dan bertepatan dengan awal bulan membuat banyak masyarakat memanfaatkan waktu untuk berbelanja, bersantai, atau mengunjungi kafe-kafe di sekitar Margonda.
Kondisi ini diperparah oleh minimnya lahan parkir di beberapa tempat usaha, sehingga banyak kendaraan memarkir di bahu jalan. Sejumlah sopir angkot juga masih kerap menunggu penumpang di tempat yang tidak semestinya, terutama di depan mal dan perempatan utama.
Warga pun berharap agar pihak kepolisian dan pemerintah kota Depok segera mengambil langkah konkret untuk menata arus lalu lintas di kawasan tersebut. Penertiban parkir liar, pengaturan ulang trayek angkot, dan penerapan rekayasa lalu lintas dinilai penting agar kemacetan tidak menjadi “rutinitas” setiap akhir pekan.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Metro Depok AKBP Eko Prasetyo saat dikonfirmasi menyatakan bahwa pihaknya telah menurunkan sejumlah personel di beberapa titik rawan. “Kami menempatkan petugas di perempatan utama dan depan pusat perbelanjaan untuk mengurai kemacetan. Kami juga mengimbau masyarakat agar menggunakan transportasi umum jika tidak ada keperluan mendesak,” ujarnya.
Meski demikian, hingga malam hari arus lalu lintas dari arah Jakarta Selatan menuju Depok masih terpantau padat merayap. Banyak pengendara yang memilih menepi untuk beristirahat atau menunggu kondisi lalu lintas sedikit lengang. Warga berharap solusi jangka panjang segera diterapkan agar jalur vital penghubung dua kota ini tidak terus menjadi langganan kemacetan setiap akhir pekan.
(Laporan: Badru Salam / Editor: R. Hidayat — Kompasindosianews, 4 Oktober 2025).(Badru Salam )