https://kompassindonesianews.com/wp-content/uploads/2025/08/WhatsApp-Image-2025-08-14-at-13.38.09.jpeg

Yani Fathurahman, Kami Perihatin Melihat Anak – Anak dan Orang Tua Sekarang Gemar Membacanya Kurang

https://kompassindonesianews.com/wp-content/uploads/2025/08/WhatsApp-Image-2025-08-14-at-13.38.09.jpeg

Kabupaten Sleman Kompassindonesianews.com Pemerintah Kabupaten Sleman, melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman kembali menggelar bedah buku yang berjudul ” The Butterfly Effect Kepakan Sayap Kebaikan di Setiap Detak Kehidupan ” bertempat di salah satu rumah makan Watugede Wonorejo, Sariharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman pada hari Selasa tanggal 15 Juli 2025.

Hal tersebut disampaikan oleh, Kabid Pembinaan dan Pengelolaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, Rini Puspitasari saat acara berlansung.

Rini mengatakan tingkat literasi di Kabupaten Sleman, masih redah sekali. Maka dengan bedah buku ini, diharapkan dapat meningkatkan tingkat literasi masyarakat melalui bedah buku dengan tema yang diangkat dan memberi daya tarik masyarakat dari buku yang diminati,” ucap Rini.

Peluang menulis di Kabupaten Sleman itu tinggi, maka diharapkan peserta mau berkontribusi dalam kegiatan penulisan suatu Kara,” jelasnya.

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Sleman, Yani Fathurahman menyampaikan bahwa di DPRD Kabupaten Sleman sudah punya komitmen bagaimana membangun Sleman itu tidak hanya secara fisik saja jadi pembangunan manusia seutuhnya itu fisik juga non fisik salah satunya salah satu saja ini adalah terkait dengan bedah buku ini bagaimana meningkatkan kapasitas.

Kami juga cukup prihatin ya sekarang ini, kalau melihat anak – anak kita di kampung – kampung dia itu tingkat gemar membacanya itu kurang sekali apalagi diera informasi saat ini ya.

Mereka anak – anak itu lebih senang bangun tidur scrol handphone dan orang taunya pun juga begitu, jadi warner’s nya tu kurang ketika kemudian anak – anak lebih baik mereka itu tenang di kasih handphone begitu bukan di kasih buku,” terang Yani.

” Nah kami berusaha sekarang ini di Kabupaten Sleman, itu kan sudah ada Dinas Perpustakaan dan kurang terlihat maka kita bisa mensupport bagaimana program – program yang hubungannya dengan SDM yang katanya Sleman ini sebagai Kabupaten dengan kualitas SDM nya yang terbaik se – Indonesia pada tahun lalu.

Kita juga bagaimana kolaborasi yang terbaik antara Pemda DPRD itu kalau dikatakan bahwa Sleman itu menjadi Kabupaten, bukan Kota ya kalau Kota itu kan Jogja terbaik se – Indonesia kalau Kabupaten kan Sleman tahun lalu. Nah ini harus terlihat anak – anak itu sekarang kalau sekolah itu kalau diberi LKS apa yang mereka lakukan dikerjakan lansung tidak membaca dulu materi didepan apa toh materinya. Mereka akan cenderung instan dan buku adalah jendela dunia.

Lanjutnya, saya akan kagum ketika ada anak – anak kecil itu menanyakan, pak gunung terbesar di dunia itu apa pak, apa gunung merapi, bukan gunung Sunda, gunung Toba.

Mereka kok bisa punya pengetahuan seperti itu, dari mana ini jelas dari membaca. Apakah itu literasi digital tapi mereka membaca, nah kita kepingin Sleman dengan 50 lebih perguruan tinggi yang ada di Sleman besar maupun kecil ada di Kabupaten Sleman. Bukan itu saja, sekolah – sekolah juga luar biasa di Sleman terkenal dengan kota pelajar itu DIY. Yo mari kita lihat di lapangan apakah program – program buku, program – program bagaimana sekolah – sekolah itu diperkaya khasnya hanya dengan buku – buku itu juga harus mulai di angkat di Kabupaten Sleman.

Ia juga menjelaskan, Bupati baru juga nanti akan membangun manusianya ayo kita bantu juga DPRD juga membantu apalagi saya pendukung Bupati yang sekarang,” tutup Yani.(JN)

https://s.shopee.co.id/2LNJg641WQ?share_channel_code=1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *