Kompass indonesia
UNGARAN – Untuk meningkatkan pengetahuan literasi digital pengemban fungsi Humas Polri, Bidhumas Polda Jateng menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Humas Polri Sebagai Pusat Literasi Digital Dalam Bidang Kamtibmas” di The Wujil Resort and Convention Center, Ungaran pada Selasa (30/8).
Kegiatan FGD dibuka Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol M. Iqbal Alqudusy dan diikuti para pengemban fungsi Humas di lingkup mapolda Jateng serta Kasihumas dan anggota di Polres jajaran.
Dalam kegiatan yang dimoderatori oleh Mbak Devina, penyiar RRI Semarang tersebut, sejumlah narasumber diundang untuk memberikan materi diantaranya Ki Dalang Mik Semar Rahmulyo Adi Wibowo, SH, MH, yang sekaligus Anggota DPRD TK II Kota Semarang, Ketua Mafindo Kota Semarang Farid Zamroni, S.H., M.H., dan Penggiat Medsos dari Kota Solo Niken Setyawati, S.Sos. M.Ikom.
Dalam sambutannya, Kabidhumas menekankan pentingnya peran humas sebagai sumber literasi digital bagi masyarakat. Informasi digital yang kredibel dan akurat sangat mendukung bagi terciptanya kamtibmas yang kondusif dan menjauhkan masyarakat dari hoax.
“Apalagi saat ini menjelang tahun politik 2023, Polri sebagai pemangku Harkamtibmas harus bisa menciptakan suasana kondusif di tengah masyarakat. Kalau (harkamtibmas) di medsos itulah tugas pokok fungsi humas. Istilahnya sebagai ‘Cooling System’,” terang Kabidhumas.
Dirinya berharap para pengemban fungsi humas mempunyai data yang baik sehingga mampu menjadi sumber literasi digital dalam memberikan informasi di masyarakat.
“Jadi Humas ini seperti superman, semua (permasalahan) harus bisa dijawab. Tentu dengan dasar dan sumber data yang baik,” ungkapnya.
Disebutkan pula sumber data yang dimiliki harus kredibel karena untuk diberikan pada publik. Sumber informasi, tambahnya bisa diperoleh dari internal maupun eksternal.
“Contohnya, yang ramai di Jateng saat ini apa? Adanya isu judi di dekat Akpol misalnya, berita ini awalnya dari sumber tidak dikenal (anonim). Ini harus bisa dijawab dengan sumber data kredibel yang dimiliki oleh humas. Kita jawab faktanya, setelah dilakukan pengecekan tempat itu sudah tutup sejak 1,5 tahun yang lalu dan saat ini sudah jadi hotel,” jelasnya.
Melalui contoh seperti itu, diharapkan pula melalui literasi digital yang dimiliki humas Humas dapat mencegah masyarakat menerima informasi yang tidak benar (Hoax) sehingga Sitkamtibmas tetap terjaga.
“Hal-hal seperti ini yang mungkin akan kita alami menginjak tahun politik 2023. Jadi penguasaan literasi digital ini harus dipahami oleh seluruh anggota di jajaran sehingga kita siap untuk menjaga kondusifitas di wilayah terutama di media sosial,” tegasnya.
(setiawan)