BENGKALIS – kompassindonesianews.com – Kendati sistem ganjil genap telah diberlakukan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis untuk mengatur arus mudik Lebaran 2025, antrean kendaraan di Pelabuhan Roro Bengkalis tetap mengular panjang, menimbulkan keluhan dari para pemudik.
Sejumlah warga mengungkapkan bahwa sistem tersebut tidak berdampak signifikan dalam mengatasi kemacetan. Mereka tetap harus menunggu dalam antrean selama berjam-jam tanpa kepastian.
“Kami sudah ikuti aturan, datang sesuai tanggal ganjil, tapi tetap terjebak antrean panjang. Tidak ada bedanya,” kata Taufik, pemudik asal Kota Dumai yang ditemui di lokasi antrean, Jumat (4/4/2025).
Hal senada disampaikan Zainal, warga asal Kabupaten Siak. Ia menilai kebijakan ganjil genap hanya menambah kerumitan, apalagi bagi warga yang memiliki kebutuhan mendesak. “Kalau plat motor saya genap, padahal saya harus pulang hari ini. Sistem ini seperti tidak mempertimbangkan situasi darurat warga,” ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis, Muhammad Adi Pranoto, sebelumnya menyatakan bahwa sistem ganjil genap merupakan langkah antisipatif untuk mengatur lonjakan kendaraan. Namun demikian, fakta di lapangan menunjukkan bahwa efektivitas kebijakan ini masih jauh dari harapan masyarakat.
Hingga berita ini diterbitkan, upaya konfirmasi kepada Kadishub Muhammad Adi Pranoto belum mendapatkan tanggapan. Telepon selulernya tidak merespon panggilan
Masyarakat berharap Pemkab Bengkalis tidak hanya terpaku pada aturan teknis, namun lebih peka terhadap kenyataan yang dialami para pengguna jasa. Solusi seperti penambahan kapal, manajemen antrean yang lebih baik, dan penyampaian informasi yang akurat dinilai lebih relevan untuk diterapkan.
“Jangan sampai sistem ini cuma jadi pemanis laporan, tapi menyiksa rakyat di lapangan. Kita ini manusia, bukan angka statistik,” ungkap seorang warga Bengkalis yang meminta namanya dirahasiakan.
Penulis: Ardes
