Kompassindonesianews Gyeongju,Korea Selatan Sabtu, 1 November 2025 | Pukul 16.30 WIB
Dalam forum puncak KTT APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, Presiden Prabowo Subianto menyerukan pentingnya membangun ekonomi berwajah manusia — ekonomi yang menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai inti dari pertumbuhan dan inovasi.
KTT APEC tahun ini berlangsung sejak 31 Oktober hingga 1 November 2025, mengusung tema besar “Building a Sustainable Tomorrow: Connect, Innovate, Prosper.” Pertemuan ini dihadiri oleh 21 ekonomi anggota APEC, mewakili lebih dari setengah perdagangan global dan hampir 60% PDB dunia.

Indonesia Tekankan Ekonomi yang Adil dan Inklusif
Dalam pidatonya di hadapan para pemimpin dunia, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pembangunan ekonomi tidak boleh hanya diukur dari angka pertumbuhan, tetapi harus mencerminkan kesejahteraan yang nyata bagi rakyat.
“Negara-negara di Asia-Pasifik harus memastikan bahwa konektivitas dan inovasi bukan hanya milik segelintir pelaku besar, tetapi juga dirasakan oleh nelayan kecil, pelaku UMKM, dan generasi muda di seluruh lapisan masyarakat,” ujar Presiden Prabowo dalam sesi pleno KTT APEC, Gyeongju, Jumat (31/10).

Presiden menambahkan bahwa kerja sama APEC harus melahirkan ekonomi yang berwajah manusia: adil, terbuka, dan saling percaya.
“Kita tidak boleh membiarkan dunia terpecah oleh ketidakpercayaan. Asia-Pasifik harus menjadi contoh bahwa kolaborasi lebih kuat daripada fragmentasi,” tegasnya.
KTT APEC 2025: Momen Strategis Dunia Pasca Krisis
Korea Selatan sebagai tuan rumah menempatkan tiga prioritas utama:
1. Konektivitas Regional untuk memperkuat rantai pasokan pasca-geopolitik global.
2. Inovasi Digital dan AI sebagai mesin pertumbuhan baru.
3. Kemakmuran Inklusif untuk memastikan manfaat ekonomi dirasakan oleh masyarakat bawah.
KTT ini menghasilkan Gyeongju Declaration 2025, yang menegaskan komitmen 21 pemimpin dunia terhadap Visi APEC Putrajaya 2040 — sebuah agenda jangka panjang menuju kawasan Asia-Pasifik yang terbuka, tangguh, dan makmur bagi semua.
Delegasi Indonesia dan Diplomasi Ekonomi Baru
Delegasi Indonesia yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo terdiri dari pejabat tinggi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, dan perwakilan dunia usaha.
Di sela pertemuan, Presiden juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, membahas peluang kerja sama strategis di bidang ekonomi, pertahanan, dan energi hijau.
“Negosiasi kerja sama antara Indonesia dan Korea terus berjalan. Kami ingin memastikan bahwa hasil KTT ini memberi manfaat langsung bagi rakyat,” ujar Prabowo usai pertemuan bilateral.
Makna bagi Rakyat Indonesia
KTT APEC 2025 menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk:
Memperkuat peran UMKM dalam perdagangan internasional.
Mendorong ekonomi digital dan energi hijau.
Membangun jejaring kerja sama strategis yang berpihak pada rakyat.
Dengan pendekatan diplomasi yang tegas dan berkarakter, Presiden Prabowo menegaskan posisi Indonesia sebagai “jembatan antara ekonomi maju dan berkembang” di kawasan Asia-Pasifik.
Suara Indonesia di APEC 2025 menggema dari Gyeongju ke seluruh Nusantara — menandai babak baru diplomasi ekonomi yang berpihak pada rakyat.
KTT ini bukan sekadar pertemuan elite global, melainkan langkah nyata menuju konektivitas, keadilan, dan kemakmuran bersama.
“Kita membangun ekonomi bukan hanya untuk angka di atas kertas, tetapi untuk manusia — untuk rakyat kita,” tutup Presiden Prabowo.
(Komarudin)
Untuk informasi hubungi:
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
Biro Diplomasi Ekonomi dan Kerja Sama Internasional
Telepon: +62 21 381 3480
Email: humas@kemlu.go.id
Situs resmi: www.kemlu.go.id
Sumber Foto:
News.detik.com
Koreanjoongangdaily joins.com













